Social Icons

Pages

Friday, January 22, 2010

CINTA TAK HARUS MEMILIKI





Suami saya adalah seorang insinyur, saya mencintai sifatnya yang alami dan saya menyukai perasaan hangat yang muncul di hati saya ketika saya bersandar di bahunya yang bidang.
Tiga tahun dalam masa perkenalan, dan dua tahun dalam masa pernikahan, saya harus akui, bahwa saya mulai merasa lelah, alasan-alasan saya mencintainya dulu telah berubah menjadi sesuatu yang menjemukan.

Saya seorang wanita yang sentimentil dan benar-benar sensitif serta berperasaan halus. Saya merindukan saat-saat romantis seperti seorang anak yang menginginkan permen. Tetapi semua itu tidak pernah saya dapatkan. Suami saya jauh berbeda dari yang saya harapkan. Rasa sensitifnya kurang. Dan ketidakmampuannya dalam menciptakan suasana yang romantis dalam pernikahan kami telah mementahkan semua harapan saya akan cinta yang ideal.

Suatu hari, saya beranikan diri untuk mengatakan keputusan saya kepadanya, bahwa saya menginginkan perceraian.
“Mengapa?”, dia bertanya dengan terkejut.
“Saya lelah, kamu tidak pernah bisa memberikan cinta yang saya inginkan”
Dia terdiam dan termenung sepanjang malam di depan komputernya, tampak
seolah-olah sedang mengerjakan sesuatu, padahal tidak. Kekecewaan saya semakin bertambah, seorang pria yang bahkan tidak dapat mengekspresikan perasaannya, apalagi yang bisa saya harapkan darinya? Dan akhirnya dia bertanya, “Apa yang dapat saya lakukan untuk merubah pikiranmu?”.

Saya menatap matanya dalam-dalam dan menjawab dengan pelan, “Saya punya pertanyaan, jika kau dapat menemukan jawabannya di dalam hati saya, saya akan merubah pikiran saya:
Seandainya, saya menyukai setangkai bunga indah yang ada di tebing gunung dan kita berdua tahu jika kamu memanjat gunung itu, kamu akan mati. Apakah kamu akan melakukannya untuk saya?”
Dia termenung dan akhirnya berkata, “Saya akan memberikan jawabannya besok.”

Hati saya langsung gundah mendengar responnya. Keesokan paginya, dia tidak ada dirumah, dan saya menemukan selembar kertas dengan coretan tangannya dibawah sebuah gelas yang berisi susu hangat yang bertuliskan….
“Sayang, saya tidak akan mengambil bunga itu untukmu, tetapi ijinkan saya untuk menjelaskan alasannya.”

Kalimat pertama ini menghancurkan hati saya. Saya melanjutkan untuk membacanya:
“Kamu bisa mengetik di komputer dan selalu mengacaukan program di PC-nya dan akhirnya menangis di depan monitor, saya harus memberikan jari-jari saya supaya bisa membantumu dan memperbaiki programnya.”

“Kamu selalu lupa membawa kunci rumah ketika kamu keluar rumah, dan saya harus memberikan kaki saya supaya bisa mendobrak pintu, dan membukakan pintu untukmu ketika pulang.”

“Kamu suka jalan-jalan ke luar kota tetapi selalu nyasar di tempat-tempat baru yang kamu kunjungi, saya harus menunggu di rumah agar bisa memberikan mata saya untuk mengarahkanmu.”

“Kamu selalu pegal-pegal pada waktu ‘teman baikmu’ datang setiap bulannya, dan saya harus memberikan tangan saya untuk memijat kakimu yang pegal.”

“Kamu senang diam di rumah, dan saya selalu kuatir kamu akan menjadi aneh’. Dan harus membelikan sesuatu yang dapat menghiburmu di rumah atau meminjamkan lidahku untuk menceritakan hal-hal lucu yang aku alami.”

“Kamu selalu menatap komputermu, membaca buku dan itu tidak baik untuk kesehatan matamu, saya harus menjaga mata saya agar ketika kita tua nanti, saya masih dapat menolong mengguntingkan kukumu dan mencabuti ubanmu.”

“Tanganku akan memegang tanganmu, membimbingmu menelusuri pantai, menikmati matahari pagi dan pasir yang indah. Menceritakan warna-warna bunga yang bersinar dan indah seperti cantiknya wajahmu”.

“Tetapi sayangku, saya tidak akan mengambil bunga itu untuk mati. Karena, saya tidak sanggup melihat air matamu mengalir menangisi kematianku.”

“Sayangku, saya tahu, ada banyak orang yang bisa mencintaimu lebih dari saya mencintaimu.”
“Untuk itu sayang, jika semua yang telah diberikan tanganku, kakiku, mataku, tidak cukup bagimu. aku tidak bisa menahan dirimu mencari tangan, kaki, dan mata lain yang dapat membahagiakanmu.”
Air mata saya jatuh ke atas tulisannya dan membuat tintanya menjadi kabur, tetapi saya tetap berusaha untuk membacanya.

“Dan sekarang, sayangku, kamu telah selasai membaca jawaban saya. Jika kamu puas dengan semua jawaban ini, dan tetap menginginkanku untuk tinggal di rumah ini, tolong bukakan pintu rumah kita, saya sekarang?

“Jika kamu tidak puas, sayangku, biarkan aku masuk untuk membereskan barang-barangku, dan aku tidak akan mempersulit hidupmu. Percayalah, bahagiaku bila kau bahagia.”.
Saya segera berlari membuka pintu dan melihatnya berdiri di depan pintu dengan wajah penasaran sambil tangannya memegang susu dan roti kesukaanku.

Oh, kini saya tahu, tidak ada orang yang pernah mencintai saya lebih dari dia mencintaiku.
Itulah cinta, di saat kita merasa cinta itu telah berangsur-angsur hilang dari hati kita karena kita merasa dia tidak dapat memberikan cinta dalam wujud yang kita inginkan, maka cinta itu sesungguhnya telah hadir dalam wujud lain yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya.

Seringkali yang kita butuhkan adalah memahami wujud cinta dari pasangan kita, dan bukan mengharapkan wujud tertentu.
Karena cinta tidak selalu harus berwujud “bunga”.

Diambil dari file komputerku, saya lupa dapat darimana…

PENGEN KAYA DARI INTERNET.....



Thursday, January 14, 2010

KISAH INSPIRASI




Ini adalah kisah inspirasi teman saya yang sama-sama mahasiswa rantau. Seanasib seperjuangan gitu.
Mungkin pembaca dapa mengambil dapat mengambil hikmah dari cerita ini. Begini dia bercerita.
Nama : Ik******* Kh******
NIM : 11308061
Kelas : TBI “B”
Mata Kuliah : Akhlaq Tasawuf
Bismillah……………
Terimaksih saya ucapkan kepada Bapak Sultoni. Dalam mata kuliah Akhlaq Tasawuf ini saya mendapatkan proyek “Mendapatkan Laptop”, tetapi samapi sekarang saya belum mendapatkannya. Mungkin saya belum sungguh-sungguh dalam berdo’a untuk mendapatkan proyek tersebut , tetapi usaha-usaha lain seperti shodakoh sudah saya lakukan setiap bulan kepada ibu saya, tetapi memang belum datang kesempatan terswujudnya proyek tersebut.
Untuk pengalaman berdo’a selama satu bulan sebelum UAS itu saya mendapatkan jawaban atas kebesaran Allah SWT, saya berdo’a kepada Allah SWT: “Ya Allaha, apa yang saya nanti akan saya dapatkan di hari sabtu”, saya berulang-ulang berdo’a seperti itu. Mungkin pengalaman ini sangat memalukan. Pengalaman yang saya alami yaitu pada hari kamis saya kuliah dan pada hari itu mata kuliahnya Speaking, mata kuliah ini yang paling saya tidak kuasai dan mungkin bisa diblang Nol dalam mata kuliah ini. Dan pada hari itu saya mendapat giliran untuk nenpresebtasikan topik-topik yang sudah ditentukan. Tetapi apa yang terjadi setelah saya meju kedepan untuk mempresentasikannya, tapi saya tidak dapat berkata banyak hanya sedikit sekali. Setelah saya kembali ke bangku, tak terasa air mataku jatuhg membasahi pipi, bahkan samapi mata kuliah itu selesai. Sayapun menangis karena tidak maksimal dalam presentasi saya.
Setelah saya pulang ke kost, saya maih ingat kejadian tersebut sampai saya ngotak-ngotak HP dan di situ ada nomor temannya yang di pakai untuk menelpon saya.Tanpa berfikir pnjang saya langsung menelpon nomor itu dan yang mengangkat dia yang punya nomor tersebut. Saya langsung Tanya-tanya dia tentnag cara-cara menenangkan hati saya yang sedang sedih. Karena dai anak pesantren, jadi istilahnya saya meminta nasihat-nasihat untuk menenangkan diri saya.
Saya langsung menceritakan apa yang sedang terjadi pada saya dan dia memberikan solusi yang baik, padahal kami belum saling kenal dan tidak tahu wajah masing-masing. Solusi yang dia berikan sangat membantu bagi saya. Dan tanpa berfikir panjang dia langsung membelikan saya “walkman dan buku juga kasetnya” untuk saya belajar. Dan barang-barang itu diberikan pada hari sabtu, dititipkan pada teman saya se-kampus saya. Dan dia berpesan pada saya bahwa “mencari ilmu tidak hanya mengandalkan otak saja, tetapi Illah ta’ala, belum tentu sesuatu yang kita inginkan dapat segera terwujud tetapi apa yang kita inginkan akan segera Allah berikan pada kita.
Itulah pelajaran yang dapat saya petuk dari pengalaman tersebut, dan semoga saya dapat bersungguh-sungguh dalam berdo’a dan berusaha, serta hal-hal lain yang bermanfaat bagi saya dan orang-orang disekitar saya.
Amien…..

Monday, January 11, 2010

agus fitria hafidがあなたをTwitterに招待しました

agus fitria hafidがあなたをTwitterに招待しました

Twitter(ツイッター)を使うと、あなたが知りたい情報がすぐに手に入るようになります。情報源はニュースメディアから大手企業、政治家、セレブ、街角のお店に至るまでさまざまです。あなたの友だちや家族が耳寄りな話を教えてくれるかも知れません。あなたがちょっとした発見などを世界中のみんなと共有したいときにも、ツイッターは役立ちます。登録と利用は無料です。下のリンクをクリックしてください。 http://twitter.com/i/0337cea798da42b66fb438d29a37e19eed89e652

では、

@twitterより

Twitterについて

Twitter社は2007年に設立され、「オープンな場での情報交換は世界規模で良い影響をもたらす」という理念のもと活動しています。つぶやきや紹介したいWebサイトのURLなどを「ツイート」と呼ぶ140文字以内のテキストにまとめてやりとりします。文章が短いので書くのも読むのもとても楽です。携帯電話やSNS、テレビ、Mac、Windowsパソコン、Webサイトなどさまざまなサービスや機器を使って利用できるのも特徴です。

この招待状は、あなたのメールアドレスを入力したツイッターのユーザーによって送られました。Twitterからのこうした招待状を今後受け取りたくない場合は、こちらをクリックしてください:http://twitter.com/i/o?c=iBZcFm22b4%2Bm3UmWk1R63wMjeUu%2FvnyoNFiWcQgZ3h2wc62sq3Nqxg%3D%3D

あなたのついったー使用に対してのお知らせです。サポート管理外のメールアドレスからのメッセージのため、このメールに返信しないでください。ご質問やカスタマーサポートを希望される方はついったーカスタマーサポートまでご連絡ください。

otak





otak cewe vs otak cowo



otak cewek vs otak cowok

catetan: perhatikan bahwa pusat 'sex' deket banget ama pusat pendengaran


perbedaan otak cewek dan otak cowok:
1. otak cowok emang lebih gede, tapi juga lebih cepat mengkerut
2. otak cewek lebih suka beroperasi di suhu tinggi
3. cewek lebih menggunakan otaknya ketika berpikir
4. otak cowok lebih suka digunakan untuk berpikir gaya matematika, otak cewek lebih ke arah bahasa (koq gue lebih suka matematika, daripada pelajaran bahasa ya?).
5. cowok lebih banyak berpikir tentang sex (kalo ikhwan2 gimanan ya? mungkin alam bawah sadarnya yang lebih jalan, jadinya sering jemur kasur deh).
6. dll





Dalam ranah Ilmu Kalam, al-Maturidi adalah nama yang sudah tidak asing lagi. Ia adalah pendiri aliran Maturidiyyah yang diketegorikan sebagai representasi teologi ahli sunnah, di samping Asy’ariyyah yang digawangi Abu al-Hasan al-Asy’ari. Al-Maturidi dikenal sebagai seorang teolog, dan faqih dari Madzhab Hanafi, bahkan seorang ahli tafsir.

Nama lengkap al-Maturidi adalah Abu Manshur Muhammad bin Muhammad bin Mahmud al-Maturidi. Ia dilahirkan di Maturid, sebuah desa (qaryah) yang masuk ke dalam wilayah Samarqand. Ia acap kali dijuluki Imam al-Mutakallimin (Imam Para Teolog) dan masih banyak lagi yang kesemuanya menunjukkan kelas intelektual dan jihadnya dalam membela sunnah, akidah, dan menghidupkan syari’at Islam.

Tak ada penjelasan pasti dari para sejarawan tentang tahun kelahiran al-Maturidi. Tetapi menurut Dr. Ayyub Ali, al-Maturidi lahir sekitar tahun 238 H / 852 M. Alasan yang dikemukakannya adalah bahwa salah satu murid al-Maturidi, yaitu Muhammad bin Muqatil ar-Razi wafat pada tahun pada tahun 248 H / 862 M. [Ayyub Ali, A History of Muslim Philosophy, vol. I, h. 260].

Jika pandangan Dr. Ayyub Ali itu benar, maka al-Maturidi kurang lebih hidup selama seratus tahun. Sebab, para sejarawan sepakah bahwa al-Maturidi wafat pada tahun 333 H / 944 M dan dimakamkan di Samarqand. Salah satu guru al-Maturidi adalah Abu Nash al-'Ayyadhi yang merupakan teman seperguruannya di majlis yang diselenggarakan oleh Abu Bakr Ahmad al-Jauzani. Nama al-Maturidi memang tidak sementereng al-Asy’ari, tetapi kendatipun demikian ia banyak mewariskan karya-karya bermutu. Di antara peninggalannya adalah Kitab at-Tauhid.

Al-Maturidi mengawali kitabnya dengan pembahasan tentang pembatalan taklid dan keniscayaan mengetahui agama dengan dalil. Dalam bagian ini al-Maturidi tidak menerima apapun alasan taqlid. Sebab taqlid bisa menimbulkan adanya pandangan yang berbeda dengan orang yang di-taqlid-i. Pada bagian selanjutnya al-Maturidi menjelaskan bahwa dasar yang dijiadikan untuk mengetahui agama adalah as-sam’ (wahyu) dan al-‘aql. [H. 3-4].

Pandangan teologi yang kembangkan al-Maturidi pada dasarnya adalah sama dengan al-Asy’ari. Metodologi yang digunakan keduanya adalah moderatisme. Dengan kata lain, pendekatan mereka adalah pendekatan yang berdiri di antara kelompok tekstualis -seperti kalangan Hasywiyyah, Musyabbihah, dan Mujassimah- dan kelompok rasionalis seperti Mu’tazilah.

Misalnya, ketika al-Asy’ari membicang tentang atribut-atribut (shifat) Allah. Kalangan Mu’tazilah menegasikan atribut-atribut tersebut. Mereka mengatakan: “Tidak ada (atribut, penerjemah) ilmu, kuasa, mendengar, melihat, hidup, kekal, dan kehendak bagi Allah”. Sedang kalangan Hasywiyyah dan Mujassimah mengatakan: “Allah memiliki ilmu sebagaimana ilmu-ilmu lainya, pendengaran sebagaimana pendengaran-pendengaran lainya, dan penglihatan sebagaimana penglihatan-penglihatan lainnya”.

Kedua pandangan di atas saling bertabrakan satu sama lainnya. Lantas al-Asy’ari mengajukan sebuah pandangan yang berdiri di tengah-tengah. Ia mengatakan: “Sesunguhnya Allah memilik ilmu tetapi tidak sama dengan ilmunya makhluk, kekuasaan tetapi tidak sama dengan kekuasaanya makhluk, pendengaran tetapi tidak sama dengan pendengaran makhluk, dan penglihatan tetapi tidak sama dengan penglihatan makhluk”. [Ibn ‘Asakir, Tabyin Kidzb al-Muftari, H. 149].

Sikap al-Asy’ari mengenai atribut-atribut di atas juga diikuti oleh al-Maturidi. Hal ini terlihat dalam Kitab at-Tauhid-nya: “Kemudian ditetapkan atribut (shifat) bagi Allah, yaitu Yang Mampu, Mengetahui, Hidup, Mulia, dan Yang Dermawan. Penamaan dengan atribut atribut tersebut adalah hak baik menurut sam’ (wahyu) dan akal sekaligus….hanya saja ada suatu kelompok yang melekatkan nama-nama tersebut kepada selain Allah karena menyangka bahwa penetapan nama-nama tersebut mengandung tasyabuh (keserupaan) antara Allah dengan setiap yang diberi nama…akan tetapi kami telah menjelaskan ketiadaan tasyabuh dengan Allah karena kesuaian nama. Sebab, Allah dinamai dengan nama yang Ia buat sendiri dan diatributi dengan atribut yang Ia berikan sendiri”. [H. 44].

Dari semua yang dibicarakan al-Maturudi dalam Kitab at-Tauhid-nya hemat saya ada satu hal yang menarik. Yaitu pembahasan mengenai nadhariyah al-ma’rifah (teori ilmu pengetahuan). Dalam hal ini, al-Maturidi mendiskusikan tentang nilai pengetahuan dan parameter kebenaran dalam pengetahuan yang sampai kepada kita melaui indera, khabar, dan akal. Menurutnya, indera, khabar, dan akal merupakan jalan atau sumber bagi kita untuk mengetahui hakikat segala sesuatu. [H. 7].

Untuk memperoleh pengetahuan kita tidak mungkin bisa lepas dari salah satu ketiga sumber di atas. Misalnya, dengan indera kita bisa merasakan rasa enak, sakit dan lain-lain. Dengan khabar kita bisa mengetahui nama-nama kita, nasab, dan kejadian-kejadian masa lalu. Sedang dengan akal kita bisa memahami apa yang diperintahkan Allah.

Sepanjang yang saya ketahui, kitab-kitab yang membincang mengenai Ilmu Kalam yang ditulis oleh para ulama sebelum al-Maturidi tidak menyinggung persoalan nadhariyyah al-ma’rifah. Jadi, hemat saya hal ini menjadi satu kelebihan tersendiri bagi al-Maturidi.

Kitab ini merupakan salah satu rujukan primer bagi pendangan teologi Sunni. Karenanya harus dibaca dan dikaji secara mendalam. Dengan membaca kitab ini, kita akan merasakan bagaimana akrobatik teologis al-Maturidi dalam mempertahankan keyakinan teologi kalangan Sunni. Salam…

Tentang Kitab
Judul
:
Kitab at-Tauhid
Penulis
: Abu Manshur al-Maturidi
Penerbit
: Bairut-Dar al-Masyriq
Cet
: Ke-3 tahun 1986 M
Tebal : 411

Wednesday, January 6, 2010

GUS GENDHENG BERTUTUR





Setiap kali aku meminta

Hukuman selalu dibeerikan

Jauh aku dating

Merangkak kering kerontang

Gus pon bertutur lagi

Kalau barang kita rawat dengan baik

Juga akan tahan lama

Tapi jangan sok bijak

By: agus fh-limhan

Monday, January 4, 2010

MAHA SUCI

Maha Suci Engkau ya Allah

dari segala kelemahan dan kesalahan

dari kelalaian dan ketidak mampuan

bahkan dari kesia-siaan perbuatan

Engkaulah Dzat yang sempurna dengan kesucian-Mu

akal tak mampu menjangkau-Mu

hati tunduk mengingat-Mu

Engkaulah rahasia dari segala rahasia

cahaya di atas cahaya

Engkau pula yang lembut dibawah yang terlembut

tersembunyi dalam terangnya cahaya

Maha Suci Engkau ya Rabb

hamba mohon karunia-Mu…



KEPING HATI


mengalun petik gitar… ditimpa redup tatap mata
dan hatiku bergetar melamunkannya
Kau bernyanyi… membawa mimpi
cerita rindu dewa dewi

Maka bolehkah bila aku memuji???
Dalam tidurku yang sendiri… malam ini
Agar nada indahmu dari hatiku yang tersembunyi
tak terungkap,
Hingga Maluku dan hatimu tetap murni tak terucap
Tak pernah saling menyakiti
Pun tidak menodai

Dan biarlah ia tersapu angin sepoi
Bersama dingin skedar mengucap ingin, sampai
Tak usah gelisah, tak perlu gundah
Karena hasrat kita hanya mendedah
Bersama waktu hingga ranting itu patah

AHH… HANYA CINTA SAJA KOK DIK…

Kutitipkan kerling mata ini padamu
Tolong jangan lupa sampaikanlah pada hatimu
Karena aku malu tuk mengerlingkan rindu ini sendiri
Terlalu dekat di hadapan hati yang sedang kucintai

Sudah itu segera kembalilah
Karena kuingin memelukmu sekali sudah

MAAF, AKU TAK BISA