Social Icons

Pages

Thursday, May 14, 2009

EDAN

Buka mata buka telinga

Tidak usah,tak di buka jua sudah terbuka dengan sendirinya

Tak ada usahaku menutup mata

Tak pernah sengajaku menutup telinga

Dengan mereka ku melihat,ku mendengar

Tapi hati ini hanya diam,tak bicara

Enggan mengangkat kata

Tak mau melontarkannya dalam koran berita

Apa lagi di halaman muka sastra, ah… terlalu mengada ada

Dari kata yang meronta hanya kata biasa dan sederhana

Membuka muka,,, eh salah…harusnya

Belah wajah,mengalir darah,mencuat otak..

Memberontak bersamanya semua serempak..

Dasar… sastra edan… tak beraluran… main enaknya saja

Tak heran… karena di tulis edan… dengan penulisnya jua edan

Oi,,, sastrawan edan jangan sembarangan,sudah edan ya?

Kenapa edan.. kenapa datang edan…

Tak hilangkah kau dengan ketiadaan… kenapa datang edan

Melekatnya bersama kehidupan,bersekutu kezaliman

Bersembunyi di kursi kekuasaan

Dari panggungnya mencuat keras kata kata persamaan

Persamaan…paersamaan… tak lebih dari arti perpecahan

Menghapus semboyan ke BHINEKA TUNGGAL IKAan…

Meski edan ku tak lupa.. itu modal kemerdekaan

Masih kurang….. menjerit histeris kata perdamaian

Damai… damai..,dari kerasnya membuah ketakutan

Tak di deklarasikanpun semua orang menginginkan

Damai… damai… dari jalannya menempuh yang berlawanan

Dari semangatnya mencipta peperangan

Kalah pelangi dengan warna edan

Tak ada lagi mentari pagi.. kalahnya dengan kebringasan pandangan edan

Melepuhnya kehidupan berakar dari kepemimpinan edan

Sekarang ku tak lagi heran… ku hidup di peradaban zaman edan

Enggan menyimpan kata kata edan dalam dompet,pengganti isi dalamnya

Kalau ku simpan kata kata edan di dalamnya,hilang seluruh isinya

Uangku,,, atmku,,, mungkin ktp dan foto keluargaku lenyap di makan edan

Dasar edan…

No comments:

Post a Comment